Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia pada beberapa tahun ini terbilang sangat cepat. Menengok ke belakang, Indonesia yang termasuk dalam 5 besar negara dengan populasi terbesar di dunia sempat mengalami masa-masa sulit terlebih lagi pada saat krisis moneter pada tahun 1998. Pada saat itu, GDP Indonesia turun sebesar 13% bahkan nilai tukar rupiah naik menjadi Rp. 14 ribu per US$. 1. Akan tetapi hal tersebut justru memicu reformasi ekonomi dimana membuat Indonesia menjadi pasar ekonomi yang sangat potensial dalam beberapa dekade setelah krismon. Dan ketika itu sektor usaha kecil menengah memegang peranan vital dalam perekonomian negara karena tetap bertahan di tengah carut marutnya kondisi dan kolapsnya BEI. Di Indonesia, Usaha kecil menengah dibagi menjadi 3 yaitu:
- Perusahaan Mikro
- Perusahaan Kecil
- Perusahaan Medium
Klasifikasi pembagian perusahaan tersebut diambil berdasarkan total aset perusahaan dimana usaha mikro memiliki aset sampai dengan Rp. 50 juta, sedangkan usaha kecil mempunyai aset dengan rentang sebesar Rp. 50 juta dan kurang dari Rp. 500 juta. Dominasi perusahaan mikro, kecil, dan menengah sendiri menguasai sekitar 99% dari seluruh perusahaan dan bisnis di Indonesia.
Meskipun dikenal sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, tingkat pengangguran di Indonesia terbilang sangat tinggi, sekitar 6,4% atau peringkat ke-2 setelah Filipina. Namun, eksistensi usaha sektor ini memegang peranan penting dalam sistem tenaga kerja. Diperkirakan sekitar 99 juta orang pada usia produktif bekerja dalam sektor usaha ini, dan total GDP yang mereka setorkan kepada pemerintah mencapai 47%, sedangkan sisanya dari sektor pertanian dan jasa. Sedangkan industri besar di Indonesia hanya berkisar 0,1% dari seluruh perusahaan di Indonesia.
Kesuksesan sektor usaha ini pun patut diacungi jempol, terlebih lagi pada tahun 2012 tercatat ada contoh 3 perusahaan kecil menengah di Indonesia yang mampu memasuki pasar Internasional. Mengetahui hal itu, Presiden RI memberikan penghargaan bernama Primaniyarta 2012 kepada perusahaan-perusahaan kecil menengah tersebut. Bahkan pada tahun 2012, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan merilis daftar ketiga perusahaan berprestasi itu:
- PT IKA Indo Industri Karbonik
Perusahaan yang bergerak dalam pemanfaatan limbah batok kelapa sebagai produk ramah lingkungan ini mampu melakukan ekspor ke daerah AS, Eropa dan Cina. Pada tahun 2011 mereka memperoleh nilai eskpor mencapai US$. 7,3 juta.
- Usaha Dagang (UD) Bandar Mina
Perusahaan ini berasal dari Provinsi Bali bagian Utara yang telah melakukan ekspor ikan Kerapu ke salah satu negara di Asia, Cina.
- PT Bambu Media Cipta Persada.
UKM ini sendiri bergerak dalam bidang IT atau developer aplikasi dan program. Tujuan ekspor mereka adalah Eropa, AS, dan pasar Korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar